BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaan penelitian khususnya yang memerlukan penulisan karya
ilmiah harus dilakukan secara sistematik. Tahapan dilakukan mulai dari
menentukan judul sampai melakukan eksperimen atau observasi sampai akhirnya
membuat kesimpulan. Penelitian merupakan proses mencari pemecahan masalah
melalui prosedur ilmiah. Tahap-tahap yang harus dilalui menurut prosedur ilmiah
bukan hanya dilkukan di laboratorium saja tetapi juga di kancah termasuk untuk
bidang pendidikan. Guru di dalam menghadapi masalah dengan muridnya, juga dapat
menerapkan metode Ilmiah.
Setelah peneliti menjelaskan permasalahan secara jelas yang dipikirkan
selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalah dalam
hubungan yang lebih luas. Dalam hal ini peneliti harus memberikan asumsi yang
jelas dan kuat tentang kedudukan permasalahannya. Asumsi yang harus diberikan
tersebut diberi nama Asumsi Dasar atau Anggapan Dasar. Anggapan dasar ini
merupakan landasan teori di dalam pelaporan hasil penelitian nanti.
Selain membuat anggapan dasar juga diperlukan suatu kajian pustaka yang
mampu mendukung kebenaran dari anggapan dasar yang telah dibuat. Kajian pustaka merupakan
sumber informasi yang perlu diupayakan untuk memperkuat atau mendukung kerangka
berfikir yang akan dipergunakan sebagai dasar menarik hipotesis, juga untuk
mengetahui perkembangan ilmu yang telah ada.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Aggapan
Dasar?
2.
Bagaimana Cara Menentukan
Anggapan Dasar?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Anggapan Dasar.
2. Mengetahui Cara Menentukan Anggapan Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anggapan Dasar
Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat
tentang kedudukan permasalahan yang sedang diteliti. Asumsi yang harus
diberikan tersebut, diberi nama asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan
dasar ini merupakan landasan teori di dalam pelaporan hasil penelitian nanti.
Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad M.Sc.Ed. dalam Arikunto (2006:65)
anggapan dasar atau postulat merupakan sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarannya diterima oleh penyelidik, dimana setiap penyelidik dapat
merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik yang mungkin meragukan
sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai suatu kebenaran.
Menurut Muhammad Ikram (2011) anggapan dasar ini merupakan landasan teori
di dalam pelaporan hasil penelitian nanti. Dikatakan juga anggapan dasar atau
postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh
penyidik.
Dalam melakukan penelitian anggapan–anggapan dasar perlu dirumuskan secara
jelas sebelum melangkah mengumpulkan data. Anggapan-anggapan semacam inilah
yang disebut sebagai anggapan dasar, postulat atau asumsi dasar. Dengan singkat
dapat dikatakan bahwa anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya
oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang digunakan untuk tempat
berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya.
Pentingnya merumuskan anggapan dasar bagi seorang peneliti :
1. Agar ada dasar berpijak yang kokoh
bagi masalah yang sedang diteliti
2. Untuk mempertegas variabel yang
menjadi pusat perhatian
3. Guna menentukan dan merumuskan
hipotesis
B. Cara Menentukan Anggapan Dasar
Seseorang yang masih merasa ragu terhadap suatu hal tentu saja tidak dapat
dengan pasti menentukan anggapan bagi hal tersebut, caranya bermacam macam,
diantaranya :
1. Dengan banyak membaca buku, surat kabar atau berita lain
Dalam hal ini Prof. Drs.
Sutrisno Hadi, M.A. mengklasifikasikan bahan pustaka (yang disebut sumber
acuan) menjadi dua kelompok yaitu :
a)
Sumber umum : buku teks,
ensiklopedi dsb.
b)
Sumber acuan khusus :
buletin, jurnal, periodikan ( majalah – majalah yang terbit secara periodik ),
skripsi dsb.
Dari sumber acuan umum dapat diperoleh teori–teori dan konsep – konsep
dasar, sedang dari sumber acuan khusus dapat dicari penemuan – penemuan atau
hasil penelitian yang sudah dan sedang dilaksanakan
2. Dengan banyak menonton berita, ceramah dan pembicaraan orang lain
3. Dengan banyak berkunjung ketempat
4. Dengan mengadakan pendugaan mengabstraksi berdasarkan perbendaharaan
pengetahuannya
Sebagai bahan pendukung anggapan dasar, peneliti perlu melakukan studi
perpustakaan untuk mengumpulkan teori – teori dari buku maupun penemuan dari
penelitian. Apa yang sudah dibaca sebaiknya langsung dicatat pada kartu –
kartu. Cara ini disebut dengan istilah pencatatan dengan sistem kartu. Bahan –
bahan yang sudah dibaca, dituliskan pada sebuah kartu dengan topik subjek
matter atas bagian dari permasalahannya dimana pada setiap kartu dicantumkan
sumber keterangan yang diambil agar tidak ada kesulitan apabila buku pinjaman
atau sukar kembali ditemukannya. Oleh karenanya penulisannya harus lengkap agar
tidak perlu membuka buku sumbernya lagi.
Kartu yang digunakan dapat dibuat dari kertas manila berwarna. Untuk
masalah yang sama dapat digunakan kartu yang sewarna. Ukuran kartu dapat dibuat
sesuai kehendak hati misalnya 15 x 10 cm. kartu – kartu yang sudah diisi
disusun sesuai abjad dalam sebuah kotak sehingga memudahkan penelitian dalam
membandingkan, mengelompokkan dan menelaah kembali bahan – bahan tersebut.
Merumuskan suatu anggapan dasar bukanlah pekerjan yang mudah, tapi ini
membutuhkan suatu pemikiran, renungan dan analisis masalah, sehingga boleh jadi
bisa dianggap sukar bagi siapa saja, terutama bagi yang belum biasa meneliti.
Untuk melakukan hal ini diperlukan latihan, membiasakan dan banyak melihat
contoh, misalnya seperti di bawah ini:
Judul Penelitian:
“Studi tentang Latar belakang Sosial Ekonomi Orang tua Terhadap Hasil Belajar Anak MTs
se-Daerah Jakarta”
anggapan dasar:
1. Hubungan
anak dengan orangtua cukup erat.
2. Anak
tahu keadaan orangtuanya (pendidikan, pekerjaan, cita-cita terhadap dirinya,
dan sebagainya).
3. Anak MTs sudah memahami berbagai jenis profesi yang ada, baik dalam wilayah yang
sempit maupun yang luas.
Atau dari contoh kehidupan sehari-hari adalah orang yang berkata bahwa
orang yang tidak suka makan akan menjadi kurus. Yang ada dibalik ucapan itu
adalah suatu anggapan bahwa yang dimakan orang tersebut sedikit sehingga
kekurangan bahan untuk dicerna, kemudian hanya sedikit atau bahkan tidak ada
yang berubah menjadi otot dan lemak. Inilah sebabnya maka orang menjadi kurus.
C. anggapan dasar
No
|
Anggapan dasar
|
1
|
Dr. Winanto surakhamd M.Sc.Ed. anggapan
dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya
diterima oleh penyelidik. Setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang
berbeda. Seorang penyelidik mungkin meragukan sesuatu anggapan dasar orang
lain diterima sebagai kebenaran.
Jadi anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh
peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang digunakan untuk tempat berpijak
bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya.
|
2
|
Tujuan/manfaat Anggapan Dasar :
1. Sebagai dasar untuk berfikir 2. Untuk mempertegas variabel yang diteliti 3. Untuk merumuskan hipotesis |
3
|
Dasar pembuatan anggapan dasar adalah kebenaran atau fakta yang didukung
dengan:
1. Membaca buku
2. Mendengarkan berita
3. Berkunjung ke tempat obyek penelitian
4. Dengan mengadakan abstraksi.
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa:
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang
akan berfungsi sebagai hal yang digunakan untuk tempat berpijak bagi peneliti
di dalam melaksanakan penelitiannya. Tujuan/manfaat anggapan dasar adalah
sebagai dasar untuk berfikir, mempertegas variabel yang diteliti, dan merumuskan
hipotesis.
Thanks for artikel
BalasHapusTerimakasih... Sangat membantu
BalasHapusTrima kasih kaka
BalasHapusThe casino was rigged and there are worse casino - Dr. MD
BalasHapusOn 경상남도 출장샵 June 안동 출장안마 3, 동두천 출장안마 2020, the casino was 안양 출장마사지 hit and the black 창원 출장샵 market was launched, but the dealer was found by the dealer, casino for sports betting.